Sabtu, 30 April 2011

Full Time : Persebaya 1927 ( 4 ) Vs Persibo ( 0 )

   Surabaya – Kehadiran Aji Santoso, pelatih Persebaya 1927, di pinggir lapangan sangat memberikan dorongan moral bagi anak asuhnya. Meski dinyatakan sakit tipus dan harus beristirahat, pelatih asal Kepanjen, Malang, itu datang mendampingi John Takpor dan kawan-kawan. Hasilnya memang tak sia-sia. Persebaya 1927 memetik kemenangan 4-0. Hasil ini juga cukup menambah pundi-pundi tim kebanggaan Kota Buaya itu, karena pendapatan kotor pada laga itu mencapai Rp 390 juta.

  Aji Santoso yang dalam kondisi sakit tampak memakai jaket merah. Ia memang lebih banyak diam. Biasanya ia banyak teriak maupun memainkan tangannya memberikan instruksi pemain di lapangan. Kali ini dia lebih banyak berdiri saja di pinggir lapangan.

  Didukung sekitar 30.000 penonton, Persebaya 1927 memainkan dua sayap yang rancak, yakni Rendi Irawan dan Khusnul Yuli. Keduanya kerap membahayakan pertahanan lawan.

  Gol pertama Bajul Ijo – begitu julukan Persebaya 1927 – dicetak John Tarkpor dari jarak sekitar 40 meter. Gol pada menit ke-10 itu membuat sekitar 30.000 Bonekmania bersorak kegirangan. Sedangkan gol kedua dicetak dari tendangan melengkung Arief Ariyanto.

  Bermula dari sepak pojok pemain bernomor punggung 7 itu, bola melaju melengkung langsung mengarah ke jala Persibo. Penjaga gawang Persibo, Wahyudi, gagal menangkap bola. Namun, ada pemain belakang Persibo yang berada di belakang garis mistar gawang. Sayangnya, bola gagal dia cegat lajunya. Wasit Stojanovski Drage akhirnya mengesahkan gol pada menit ke-27 itu.



  Persibo sendiri bukannya tak tampil menyerang. Duet Samsul Arif dan Dicky Firasat di depan sempat membuat repot barisan belakang Persebaya 1927 yang dijaga Otavio Dutra dan kawan-kawan. Bahkan pada menit ke-7, Samsul Arif sempat melakukan aksi solo menggocek bola melewati Dutra dan Michael Cvetkovski. Sayang, bola berhasil diselamatkan Endra Prasetya.

  Otavio Dutra juga sempat membuat peluang dari tendangan bebas. Namun, penjaga gawang Wahyudi yang sudah meloncat gagal menangkap bola. Sayangnya lagi, bola mengalir tipis di atas mistar gawang.

  Pemain mungil Rendi Irawan juga sempat membuka peluang dengan serangan dari sayap kanan. Namun, umpan sayap Rendi berhasil diselamatkan Wahyudi yang harus sering berjibaku di daerah kekuasaannya.

  Laskar Angling Darmo juga sempat membuat peluang ketika Novan Setia menjadi algojo tendangan bebas. Tendangan itu dusambut sundulan Wallacer, tapi hanya menyamping gawang yang dijaga Endra Prasetya. Sebaliknya, pada menit ke-35, tendangan jarak jauh Khusnul Yuli juga masih di atas mistar gawang Wahyudi.

  Pada babak kedua, Persibo mulai mengubah gaya dengan menggebrak sejak menit awal. Baru pada menit ke-50, ujung tombak Bagus Cahyono menekan dengan tembakan jarak jauh. Namun, bola berhasil ditepis Endra Prasetya.

  Beberapa kali serangan sempat merepotkan barisan tengah dan belakang. Pada menit ke-55, gol ketiga terjadi untuk Persebaya 1927. Gol itu tercipta dari umpan silang kanan Khusnul Yuli. Bola tak bisa ditangkap penjaga gawang Wahyudi.

  Hingga pertengahan babak kedua, kedua tim masih tidak menurunkan tempo laga. Petaka Persibo dimulai ketika pada menit ke-84 pemain belakang Eduardo Bissarro melakukan pelanggaran dengan menyikut Andrew Barisic. Wasit Drage langsung menghadiahkan kartu merah kepada Eduardo.


  Hanya bermain 10 orang, Persibo mulai kehilangan konsentrasi. Pada menit ke-90, petaka kedua terjadi. Pemain belakang Persibo, Sumardi, menjegal Barisic di kotak terlarang. Wasit pun menunjuk titik putih. Barisic yang menjadi algojo, sukses membuat gol keduanya.

  Sartono Anwar mengaku timnya kalah kelas dari Persebaya 1927. ”Baru kali ini saya melihat permainan Persebaya 1927 seperti ini. Kami kalah kelas. Mereka punya determinasi tinggi untuk memimpin pertandingan,” ujar pelatih Persibo itu. Menurutnya, ketika Persebaya 1927 bertahan dengan delapan pemain, timnya hanya melakukan penyerangan dengan empat pemain. “Mana bisa gol,” tukasnya. Dia mengaku timnya berada di bawah form. Kelemahan timnya terjadi di lapangan tengah, yang kemudian dikuasai tuan rumah.

  Sementara Aji Santoso mengaku sempat khawatir pada timnya setelah ditekuk PSM 4-0. Selain itu, selama sembilan hari ia tak bisa mendampingi tim karena sakit tipus. “Saya tadi hanya memberi pengarahan bahwa Persibo mainnya bagus dan pemain harus waspada,” ungkap pelatih Persebaya 1927 itu.

  Meski tanpa Andik Vermansyah, Persebaya 1927 tak akan tergantung pada pemain mungil itu. “Saya lihat anak-anak begitu menikmati posisinya, dan lebih enjoy. Memang lawan juga tim yang berpengalaman, dan bukan tim yang jelek,” ujar Aji, yang langsung meninggalkan lokasi jumpa pers untuk menjalani check up.
  Hasil pertandingan lain: Real Mataram 2-1 Tangerang Wolves. Gol Real Mataram dicetak oleh Charistian Febre (75’), dan Fernando Gaston Soler (pen.92’). Sedangkan gol Tangerang Wolves dicetak oleh Luis Feitoza (58’).

 Aceh United 1-0 Bogor Raya FC. Gol Aceh united dicetak oleh Safrudin pada menit ke-90. Bintang Medan 1-0 Minang Kabau FC. Gol Bintang medan dicetak oleh pemain pengganti Ruslan Samuel pada menit ke-91. Jakarta FC 0-1 Persema. Gol Persema dicetak oleh Han Sang Min (87’).

0 komentar:

Posting Komentar